integrasolusi.com – Tata kelola TI bertujuan untuk memperoleh peningkatan nilai dari investasi informasi dan teknologi serta meningkatkan manajemen TI secara menyeluruh. Karena itu, dibutuhkan kerangka tata kelola TI yang baik agar tujuannya dapat tercapai. Di bawah ini ada beberapa kerangka yang sudah umum digunakan.
Isi Artikel
ITIL
Framework yang dibuat oleh Kantor Kabinet Inggris ini diberi nama IT Infrastructure Library atau ITIL. Mereka menjadi perpustakaan proses praktik terbaik bagi manajemen layanan teknologi informasi.
Kelebihan utamanya yaitu memberikan panduan yang baik mengenai pengelolaan dan peningkatan layanan teknologi informasi. Ditambah lagi dengan tanggung jawab dan peran yang diperlukan untuk menjalankannya.
COBIT
COBIT merupakan framework yang telah diakui dalam skala internasional. Framework ini membantu perusahaan memenuhi tantangan bisnis dalam bidang manajemen risiko, kepatuhan pada peraturan, dan penyelarasan tujuan strategi TI dengan tujuan perusahaan. Terdapat lima prinsip dasar dalam COBIT, yaitu:
- Melakukan penerapan kerangka tunggal yang terintegrasi.
- Meliputi enterprise secara menyeluruh.
- Kebutuhan stakeholder dapat terpenuhi.
- Memisahkan pengelolaan dari manajemen.
- Menggunakan pendekatan holistik.
ISO 38500
Kerangka tata kelola TI yang menjadi standar internasional dalam tata kelola perusahaan teknologi informasi adalah ISO 38500. Framework ISO 38500 memberikan panduan pada mereka yang menginformasikan, memberi nasihat, atau membantu direktur mengenai penggunaan TI yang dapat diterima perusahaan dan efektif.
ISO 2700
ISO 2700 adalah framework standar untuk Information Security Management. Di sini tersedia ringkasan praktik dan definisi yang digunakan dalam standar ISMS. Pada standar ini, organisasi diharapkan memiliki kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa kerahasiaan, privasi, dan keamanan yang sesuai tersedia di sekitar layanan keamanan siber dan TI.
CMMI
CMMI singkatan dari Capability Maturity Model Integration. Awalnya, CMMI dirancang untuk kegiatan pengembangan software, tetapi versi terbarunya bisa diterapkan pada end–to–end layanan pengembangan dan hardware–software.
Model ini memungkinkan organisasi untuk membangun, mengukur, dan meningkatkan kemampuan agar kinerja secara keseluruhan dapat meningkat. Terdapat lima tahapan pada CMMI model, yakni Initial, Managed, Defined, Quantitatively Managed dan Optimizing.
Penutup
Itu dia beberapa framework yang sudah sering digunakan pada tata kelola TI. Mereka semua menawarkan kelebihannya tersendiri. Dalam konteks IT governance, framework tersebut dapat membantu perusahaan dalam memantau, menerapkan, dan membuat laporan tata kelola TI di perusahaan.
Referensi: https://blog.invgate.com/it-governance https://itgid.org/kupas-tuntas-tata-kelola-it-it-governance/ https://www.itgovernance.co.uk/it_governance https://sis.binus.ac.id/2023/01/04/it-governance-frameworks/