integrasolusi.com – Pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat teknologi informasi (TI) memainkan peran penting dalam bisnis modern. Sayangnya, belum semua perusahaan dapat memenuhi kebutuhan TI dengan baik dan lancar. Karena itu, proses audit TI diperlukan untuk menciptakan infrastruktur cyber yang cepat, fleksibel, dan bisa bekerja sesuai harapan. Untuk memaksimalkan proses audit, metode Gap Analysis bisa diterapkan agar membantu manajemen perusahaan mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur TI di masa depan.
Isi Artikel
Alasan Dilakukannya Gap Analysis Dalam Audit TI
Gap analysis atau analisis Gap merupakan adalah metode yang diterapkan untuk menilai perbedaan kinerja antara sistem TI sebuah perusahaan sehingga dapat diketahui apakah persyaratan bisnis sudah terpenuhi. Memahami keadaan infrastruktur TI perusahaan penting dilakukan untuk menetapkan tujuan masa depan. Gap analysis yang berhasil akan membantu perusahaan memutuskan mana teknologi yang akan diinvestasikan sehingga waktu pengembangan yang tak perlu bisa dipangkas.
Baca juga: Manfaat Mengukur IT Maturity Level dari Framework COBIT
Cara Penerapan Gap Analysis Dalam Audit
Biasanya, analisis Gap sebuah perusahaan dilakukan satu kali dalam setahun oleh chief information officer (CIO) atau pemimpin di bidang TI lainnya. Adapun langkah analisis yang dilakukan yakni:
1. Penetapan tujuan
Sebelum penetapan tujuan, harus ada evaluasi kesenjangan fungsional, teknis, dan kinerja dari sistem dan infrastruktur IT. Setelah itu, tentukan tujuan seperti meningkatkan produktivitas sebesar 20 persen. Tujuan ini harus sesuai dengan sasaran bisnis yang ingin dicapai.
2. Lakukan inventarisasi
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menginventarisasi alat atau sistem yang dimaksud. Mulai dari performa saat penggunaan, kebutuhan bisnis, fungsionalitas saat ini, dan teknologi pendukung yang sudah digunakan.
3. Tentukan kesenjangan
Selanjutnya, tentukan kesenjangan. Di tahap ini, bisa dilihat apakah alat atau teknologi yang ada bisa memenuhi kebutuhan bisnis saat ini atau di masa mendatang. Proses ini bisa menggunakan template analisis SWOT atau dilakukan penerapan skor di seluruh komponen sistem.
4. Tentukan solusi
Langkah berikutnya dalam proses audit adalah mencari tahu solusi untuk menutupi kesenjangan yang ada. Dalam tahap ini, Anda bisa memanfaatkan Cobit untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan teknis pemenuhan kebutuhan tersebut.
5. Road Map Perkembangan IT
Analisis Gap akan berujung pada pertanyaan “mengapa”, “apa”, dan “kapan”, sebuah perangkat lunak, perangkat keras, dan infrastruktur baru di perlukan. Bila perusahaan Anda cukup besar, maka Anda mungkin memerlukan IT master plan yang berjenjang.
Baca juga: Pengertian dan Manfaat Tata Kelola IT di Perusahaan
Karena pertumbuhan teknologi informasi berjalan secara eksponensial, harus diingat bahwa proses audit TI harus dilakukan secara rutin dan berkala.