3 Metode Pentest yang Dilakukan dalam Pengujian Kerentanan Software

2024-01-04T09:18:42+07:00 May 23rd, 2023|Categories: IT Consulting|Tags: |

integrasolusi.comDalam melakukan pengujian kerentanan keamanan software (pentest), pentester akan melakukan uji menggunakan suatu metode tertentu. Secara umum, ada tiga metode pentest yang akan digunakan dan metode ini dibedakan berdasarkan pengetahuan pentester mengenai sistem yang diuji.

Metode apa saja yang bisa digunakan untuk melakukan proses pengujian kerentanan keamanan perangkat lunak (pentest)? Anda bisa mempelajari penjelasannya di artikel berikut.

Cara Penetration Testing yang Umum Digunakan

Sebagaimana disebutkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penetration testing terhadap sebuah software. Beberapa metode tersebut adalah metode black box, metode white box, serta metode grey box.

Metode black box

Pada metode black box ini, pentester tidak diberi informasi apapun mengenai sistem software yang akan dites. Jadi, pentester diposisikan selayaknya seorang hacker yang akan mengeksploitasi sistem dan mencari titik kelemahan sistem keamanan yang memungkinkan peretasan terjadi.

Baca juga: Kenapa Pentest Penting Bagi Perusahaan? Ini Dia 3 Alasannya

Pada metode ini, pentester perlu mengumpulkan data-data mengenai software dari awal, melakukan analisis, lalu merencanakan seperti apa bentuk serangan yang akan dilakukan.

Karena pentester perlu mencari tahu seluk-beluk sistem dari awal hingga akhir, pentester mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk menemukan celah keamanan software dengan metode ini. 

Metode white box

Pada cara penetration testing metode white box, pentester akan diberi tahu semua informasi terkait dengan software yang akan diuji. Pentester akan diberi akses penuh untuk mencari tahu seperti apa sistem keamanan yang diterapkan.

Pada metode ini, pentester ‘ditantang’ untuk mempelajari semua informasi tersebut dan menentukan di mana titik keamanan yang dianggap lemah. Nantinya, penetration testing akan dilakukan di titik-titik yang dianggap rentan itu.

Baca juga:  Tips Meningkatkan Keamanan Siber di Indonesia

Metode grey box

Cara penetration testing terakhir adalah melalui metode grey box. Metode ini merupakan gabungan antara metode black box dan white box. Dalam artian, pentester akan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk melakukan penetration testing. Akan tetapi, informasi yang diberikan tidak menyeluruh seperti pada metode white box.

Dengan metode grey box, pentester bisa melakukan pengujian secara lebih terfokus karena sudah bisa memperkirakan titik-titik rentan yang perlu diuji. Alhasil, uji kerentanan bisa dilakukan dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan metode black box.

Baca juga: 5 Langkah Wajib dalam Proses Penetration Testing Software

Itulah tiga metode pentest yang bisa dipilih ketika melakukan proses pengujian kerentanan keamanan perangkat lunak. Dengan melakukan pentest, perusahaan Anda bisa mengetahui ancaman keamanan apa yang berpotensi dieksploitasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.