5 Langkah Wajib dalam Proses Penetration Testing Software

2024-01-04T09:18:35+07:00 May 24th, 2023|Categories: IT Consulting|Tags: |

integrasolusi.comPentest dapat didefinisikan sebagai kegiatan pengujian keamanan dari sebuah software. Tujuan kegiatan pengujian ini adalah untuk mencari titik-titik keamanan yang bisa digunakan penyerang untuk merusak maupun mencuri informasi yang penting. 

Dalam melakukan pengujian keamanan software (pentest), ada tahapan uji kerentanan perangkat lunak yang perlu dilakukan. Dengan demikian, uji yang dilakukan bisa terorganisasi dengan baik. Hasil uji yang dilakukan pun bisa valid sehingga dapat membantu perusahaan dalam mengantisipasi ancaman keamanan software.

Baca juga: Kenapa Pentest Penting Bagi Perusahaan? Ini Dia 3 Alasannya

Penasaran langkah-langkah pentest apa saja yang dimaksud? Berikut ulasannya untuk Anda. 

Langkah-Langkah Pentest

Berikut ini adalah lima tahapan yang perlu dilakukan ketika melakukan kegiatan penetration testing software, yaitu:

  • Perencanaan (planning)

Dalam melakukan proses penetration testing pada software, langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan perencanaan. Perencanaan yang dimaksud biasanya mencakup identifikasi hal yang akan dites, durasi waktu, jumlah personel yang dibutuhkan, dsb.

  • Pengumpulan informasi dan analisis (information gathering & analysis)

Setelah rencana dibuat dengan matang, tahapan uji kerentanan perangkat lunak (pentest) selanjutnya adalah melakukan pengumpulan informasi (information gathering) dan melakukan analisis terhadap informasi-informasi tersebut.

Informasi yang dikumpulkan adalah informasi mengenai software yang akan diuji, misalnya fitur apa saja yang ada serta bagaimana cara mengoperasikannya. 

Setelah mencari tahu seluk-beluk software, pentester akan melakukan kegiatan analisis untuk mencari tahu di mana letak kelemahan dari software yang dites. Proses inilah yang dimaksud dengan vulnerability detection.

  • Mencari titik-titik kelemahan (vulnerability detection)

Sebagaimana telah disebutkan, langkah vulnerability detection dilakukan setelah melakukan pengumpulan informasi mengenai software. Seperti namanya, vulnerability detection dilakukan untuk mencari titik kelemahan dari sebuah sistem keamanan software

Baca juga:  SQL Injection: Bagaimana Cara Melindungi Sistem Keamanan Database dari Serangan Ini?

Proses vulnerabilty detection bisa dilakukan baik secara manual maupun secara otomatis. Biasanya, berbagai tools akan digunakan oleh para pentester untuk mendeteksi kelemahan sistem keamanan software tersebut.

  • Percobaan penyerangan (penetration attempt)

Percobaan penyerangan terhadap keamanan software dilakukan setelah tahapan vulnerability detection. Pada proses ini, Anda akan melakukan beberapa hal berikut:

    • Menentukan target
    • Melakukan pemilihan tools untuk melakukan penyerangan
    • Menggunakan exploit, yaitu script yang digunakan untuk mendeteksi adanya celah keamanan dan melakukan penyerangan.
    • Melakukan pengujian keamanan fisik pada sistem.
  • Melaporkan hasil uji (reporting)

Setelah melakukan empat tahapan uji kerentanan perangkat lunak di atas, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah membuat laporan atas kegiatan peneration testing software yang dilakukan.

Dalam melakukan reporting, laporan yang dibuat memuat berbagai hal berikut:

    • Langkah-langkah pentest yang dilakukan.
    • Celah keamanan apa saja yang ditemukan selama proses pentest.
    • Usulan perbaikan berdasarkan temuan yang ada.

Baca juga: 3 Metode Pentest yang Dilakukan dalam Pengujian Kerentanan Software

Itulah langkah-langkah pentest yang perlu dilakukan untuk melakukan uji keamanan sebuah software

Sebagai simpulan, ada lima tahapan yang perlu dilakukan untuk melakukan pentest. Tahapan yang dimaksud adalah tahap perencanaan (planning), pengumpulan informasi dan analisis (information gathering & analysis), mencari titik kelemahan (vulnerability detection), percobaan penyerangan (penetration attempt), dan melaporkan hasil uji (reporting).