Begini Cara Membuat Footnote atau Catatan Kaki yang Benar

2024-05-15T11:49:10+07:00 July 19th, 2022|Categories: Persuratan|Tags: |

integrasolusi.com – Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas secara lengkap tentang footnote atau catatan kaki dan mengetahui betapa pentingnya footnote bagi sebuah penulisan artikel. Secara umum footnote atau catatan kaki adalah sebuah catatan untuk menuliskan sumber kutipan sebuah artikel yang letaknya berada di bagian paling bawah halaman. Fungsinya sebenarnya sederhana, yakni sebagai sumber informasi lanjutan yang lebih detail dari sebuah kutipan.

Footnote atau catatan kaki ini sangat dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel, khususnya artikel yang banyak mencantumkan kutipan dari berbagai sumber. Seperti yang kita tahu, mencantumkan sumber atau referensi dari kutipan yang digunakan adalah sebuah kewajiban kalau mau artikel kita dianggap kredibel. Ini adalah upaya agar artikel yang kita tulis bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari plagiarism.

Sudah siap membuat footnote? Perhatikan ketentuannya dulu!

Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum menulis footnote atau catatan kaki, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan unsur-unsur footnote sudah terpenuhi. Unsur-unsur footnote terdiri dari nama penulis / pengarang, judul tulisan, tahun terbit / publikasi, nomor halaman.
  2. Nomor penanda footnote agak diangkat sedikit ke atas, mirip penulisan angka kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil.
  3. Nama pengarang yang ditulis sesuai dengan urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti tidak perlu dicantumkan.
  4. Judul buku referensi yang dijadikan footnote dicetak miring apabila ditulis dengan MS WORD, atau digarisbawahi apabila diketik dengan mesin ketik.
  5. Jika menggunakan sumber yang ditulis oleh dua orang atau lebih, maka nama mereka dicantumkan semua. Tapi jika lebih dari tiga orang, maka yang ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu diikuti oleh dkk. atau et al.
Baca juga:  E-Surat: Cara Praktis Kelola Surat dan Disposisi di Masa Pandemi!

Contoh penulisan footnote

Kalau ketentuan-ketentuan di atas dirasa masih kurang jelas, contoh-contoh berikut ini bisa membuat Anda paham seketika.

Footnote (catatan kaki) 1 pengarang

Template: Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Contoh: ¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hal. 9.

Footnote (catatan kaki) 2 hingga 3 pengarang

Template: Nomor kutipan Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

contoh: ¹Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.

Footnote (catatan kaki) lebih dari 3 pengarang

Template: Nomor kutipan Nama Pengarang dkk, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Contoh: ¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.

Footnote (catatan kaki) dari Buku Terjemahan

Template: Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Contoh: ¹Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Muhammad Afifuddin dan Mukhtar Rifa’i (Jakarta: Asy-Syariah, 1998), hal. 23.

Footnote (catatan kaki) dari Jurnal/Makalah

Template: Nomor Kutipan Nama penulis, “Judul artikel”(dicetak miring), Nama jurnal Atau Majalah berserta volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor halaman.

Contoh: ¹Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Prulal Educaton”. Educational Evaluation and Alanytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.

Footnote (catatan kaki) dari Majalah

Template: Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Sumber dicetak miring” (Penerbit, Kota Penerbit, Tahun), Halaman.

Contoh: ¹Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.

Baca juga:  Masalah Persuratan di Kantor? Cukup E-Office Solusinya

Footnote (catatan kaki) (footnote)  dari Skripsi / Tesis / Disertasi

Template: Nomor kutipan Nama Penulis, Jenis karya tulis : “judul karya tulis dicetak miring” (Kota Terbit: Penerbit, Tahun Terbit), Halaman sumber kutipan.

Contoh: ¹Muryid Rahman, Skripsi: “Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari Kecakapan Teknologi Informasi” (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.

Footnote (catatan kaki) dari Koran

Template: Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Tulisan dicetak miring” (Sumber kutipan, Tanggal Terbit, Tahun), Halaman

Contoh: ¹Bambang, “Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak” (Kompas, 30 April, 2016), Hal. 14.

Footnote (catatan kaki) dari Internet

Template: Nomor kutipan Author, “Judul Artikel dicetak miring” (URL web, Tanggal Akses, Tahun)

Contoh: ¹Surya Pratama, “Contoh CV” (https://namasitus.com/contoh-cv/, Diakses pada 12 Desember 2017, 20:17)

Bagi Anda yang berkutat pada kegiatan tulis-menulis dan surat menyurat, memahami cara pembuatan footnote tentunya akan bisa memudahkan Anda dalam melakukan pekerjaan Anda. Pengetahuan tentang penulisan footnote ini tidak hanya berguna bagi Anda yang berada di ruang lingkup pendidikan atau akademik saja, melainkan bagi semua yang berkecimpung dalam bidang administrasi dan sistem persuratan. Entah itu dalam ruang lingkup perkuliahan maupun perkantoran. Untuk itu, membekali Anda dengan aplikasi yang dapat mendukung kemampuan penulisan juga sama pentingnya.

Kami memperkenalkan Anda aplikasi Eoffice Persuratan yang dikembangkan oleh Integra Teknologi Solusi untuk mempermudah kegiatan tulis menulis dan surat menyurat Anda. Ingin tahu lebih detail apa itu Eoffice Persuratan? Tanyakan saja kepada kami di sini!