integrasolusi.com – Integra webinar seri 13 kembali hadir pada akhir bulan November kemarin, pada kesempatan kali ini yang bertindak sebagai narasumber adalah Bapak Eka Pramudita Purnomo selaku CEO dari PT Integra Teknologi Solusi. Sedangkan yang bertindak sebagai host adalah saudara Husin Isom Baya’sut selaku Corporate Partnership Officer dari PT Integra Teknologi Solusi. Materi yang diangkat pada seri 13 ini adalah terkait dengan kondisi perkembagan teknologi di Indonesia saat ini, lalu peluang dan strategi TI di tahun 2021 dan risiko TI menuju 2021.
Pada sesi pertama narasumber menyampaikan data yang dirilis Google terkait dengan ekonomi Asean pada tahun 2020 dan laporan rencana audit tahun 2021 beserta dengan tren teknologi pada tahun 2021. Pada awal presentasinya narasumber membuat kutipan terkait tantangan teknologi ke depan di mana “teknologi tidak akan menggantikan orang, akan tetapi orang yang menggunakan teknologi akan menggantikan orang yang tidak menggunakan teknologi”. Narasumber melajutkan dengan kondisi kita pada saat ini yang masih dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini ada 2 sektor baru yang tumbuh pesat dalam memanfaatkan teknologi yaitu kesehatan dan pendidikan. Sebelum adanya pandemi ada 5 sektor yang pertumbuhannya sangat pesat dalam memanfaatkan teknologi yaitu: perdagangan, transportsi dan makanan, travel online, media online, dan layanan keuangan. Namun, dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung ke-5 sektor tesebut tidak semuanya dapat tumbuh dengan baik, ada yang akibat dari pandemi malah tumbuh dengan pesat seperti: ecommerce, media online, dan digital financial service, dan ada pula yang malah mengalami kemunduran seperti: online travel, dan online transport. Menurut rilis Google kondisi perdagangan online Indonesia saat ini tumbuh 5 kali lipat, kondisi tersebut juga dialami negara Asean lainya di mana pertumbuhan yang dialami ecommerce dan online media melapaui penyusutan pada sector transportasi & makanan,dan online travel
Pada sesi kedua narasumber menyampaikan tren strategi teknologi di tahun 2021 yang dirilis Gartner di mana tren teknolog dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu:
- people centricity: mesipun pandemi mengubah bagaimana banyak orang bekerja dan berinteraksi dengan organisasi, akan tetapi orang masih tetap di pusat bisnis –dan mereka membutuhkan proses digital untuk kehidupan sehari-hari seperti: internet of behavior, total experience strategy, dan privacy-enhancing computing;
- location independence: Covid-19 telah mengubah karyawan, pelanggan, pemasok, dan ekosistem fisik organisasi. Sekarang bekerja dan megoperasikan organisasi dapat dilakukan di manapun. Hal tersebut membutuhkan peralihan teknologi untuk mendukung versi baru bisnis ini, seperti: distributed cloud, anywhere operations, dan cybersecuriry mesh; dan
- resilient delivery: meskipun pandemi atau resesi, volatilitas tetap ada di dunia, hal ini harus didukung dengan intelligent composable business, AI engineering, dan hyperotomation.
Sedangkan 3 top risiko TI di tahun 2021 menurut Gartner adalah IT Governace, Data Governance, dan Cyber Vulnarebilities. Akibat tuntutan adaptasi teknologi yang semakin cepat seringkali terhambat dan bahkan gagal akibat Tata Kelola TI yang tidak siap; kesalahan yang paling sering menyebabkan kegagalan penerapan big data adalah percaya bahwa berbekal data yang banyak maka pasti bisa menjadi informasi yang baik “Good Design -> Good Collection -> Good Analysis”; serangan CYBERCRIME yang terus meningkat dari tahun ke tahun seringkali tidak diimbangi dengan kemampuan perusahaan dalam melakukan pengamanan data dan informasi. Kesemua hal tersebut dapat diminimalisir dengan IT Master Plan dan IT Audit yang baik.
Jadi, bersiap dari sekarang dengan perencanaan yang matang dan adaptif terhadap teknologi yang semakin berkembang, dan dibarengi dengan aware terhadap risiko yang akan timbul akan menjadi kunci persaingan agar bisa menjadi pemenang di tahun depan.
Follow akun Instagram dan facebook kami : @integrateknologisolusi
untuk mendapatkan update informasi dari kami
